Seks Bebas dan Sisi Gelap Kerja Di Kapal Pesiar

Yoga WCA
By Yoga WCA 2.5k Views
5 Min Read
Seks Bebas dan Sisi Gelap Kerja Di Kapal Pesiar

Banyak orang beranggapan bahwa bekerja di kapal pesiar berarti jalan-jalan berkeliling dunia gratis, mendapatkan gaji dollar yang besar, makan makanan yang enak-enak dan mendapatkan fasilitas yang memadai. Namun, ada kru pria bernama Blake, secara terang-terangan membuka rahasia kehidupan, seks bebas dan sisi gelap kerja di kapal pesiar yang sesungguhnya terjadi.

DOWNLOAD APLIKASI WORLD CRUISE ACADEMY
Ad imageAd image

“Kapal merupakan tempat perzinahan yang paling menjijikkan yang pernah aku rasakan sepanjang karier pekerjaanku,” tutur Blake seperti dilansir News.com.au.

Sementara para penumpang menikmati cahaya matahari yang bersinar hangat di atas dek, Blake menggambarkan sisi gelap kapal pesiar terutama kru yang tinggal di bawah dek. Yaitu, gaji yang kecil, kamar yang sempit serta seks bebas yang sering terjadi di kapal pesiar.

“Saya pikir perbandingan jumlah kru pria dan wanita adalah 9:1. Jadi, tiap ada kru perempuan yang baru saja join di kapal, banyak kru pria mencari perhatian. Dan tak ada satupun kru yang setia satu sama lain,” ujar Blake.

DOWNLOAD APLIKASI WORLD CRUISE ACADEMY
Ad imageAd image

Pendapat seperti itu ternyata tidak hanya diungkapkan oleh Blake saja. Ternyata memang sudah mendarah daging bagi para kru yang bekerja di kapal pesiar.

sisi gelap kerja di kapal pesiar
norwegian sun

Kerap Terjadi Perselingkuhan Dan Seks Bebas

Warga asal Queensland, Australia, Cathryn Chapman, pernah bekerja di kapal pesiar di Karibia dan Bahama di usia 20 hingga 30 tahun. Ia menulis pengalamannya dalam buku berjudul Sex, Lies and Cruising.

“Hal yang paling aku tidak suka adalah bohong dan selingkuh,” kata Chapman.

“Pria memiliki anak dan istri di rumah, tapi punya pacar di kapal. Ketika sang istri ke kapal untuk liburan, pacarnya keluar dari kamar si pria selama ada istrinya dan pura-pura tak ada masalah,” bebernya.

“Pun tak ada yang membocorkan rahasia kotor itu. Di malam ketika sang istri kembali ke rumah, si pacar balik lagi ke kamarnya seakan tak pernah terjadi apapun. Para pria berpura-pura istri mereka tak ada, sampai mereka tiba,” tambahnya.

DOWNLOAD APLIKASI WORLD CRUISE ACADEMY
Ad imageAd image

Ternyata, tak hanya seks yang penuh intrik di bawah dek kapal pesiar itu

Blake mengatakan ia bekerja di butik mewah dalam kapal itu di mana ia melayani “para orang kaya yang tak punya kapal pesiar sendiri.”

“Di kelas bisnis, tamu-tamu yang hadir adalah mereka yang telah menabung selama sisa hidupnya untuk berpesiar. Selama ada makanan dan disajikan tepat waktu mereka sudah senang,” katanya. “Sementara orang kaya, mereka bisa jadi orang yang mengesalkan.”

Blake memberi contoh tentang sebuah insiden tatkala seorang perempuan menjatuhkan tak sengaja semangkuk seafood. Membuat Blake rugi ratusan dolar.

Seorang pria mendekati Blake dan menyenggolnya seraya berkata, “lihat, aku akan membuat cewek sialan itu nangis.”

Benar, kata Blake, laki-laki itu memaki dengan serangkaian kata kasar kepada sesama tamu.

Gaji Minim

Sementara para tamu tidur di tempat yang mewah dan luas, para staf tidur di ruangan yang lebih kecil dan berbagi dengan 2 orang kru.

Menurut Blake, satu-satunya cara agar mendapat tempat lega adalah lipat baju dan barang-barang lalu  simpan di loker.

Namun, yang paling mengagetkan adalah pembayaran. Blake mengklaim ia mendapat gaji US$ 950 dan para pelayan mendapat bayaran US$ 200 per bulannya. Mereka mengharap tip dari para tamu.

Blake bukan satu-satunya kru yang kecewa dengan kehidupan di kapal pesiar. Brian David Burns bekas staf juga mengungkapkan perasaan yang sama.

Menurut Burns, tamu tajir justru paling mengesalkan. Apalagi kalau mabuk. “Di restoran, kami menjuluki para tamu ‘sapi’. Masuk akal karena mereka besar, lembut dan mengunyah sepanjang hari,” ujar Burns.

Burns mengklaim bekerja 100 jam per minggu untuk 15 minggu. Dan bayaran tidak tergantung berdasarkan jam kerja.

“Berlayar di atas perairan internasional justru membuat kapal pesiar melanggar undang-undang buruh yang ditemukan di negara-negara maju,” tutur Burns.

Pria itu mengidentifikasikan kru sama dengan pekerja kelas kambing.

Namun pengakuan para mantan kru dibantah. Kapal pesiar Carnival mengatakan industri mereka justru memprioritaskan kesejahteraan para pekerjanya.

Perusahaan menerapkan aturan sesuai kewajiban yang diatur oleh peraturan. Dan secara teratur kami diinspeksi oleh badan industri pelayaran dari Eropa maupun internasional.”

Sementara itu, perusahaan yang berkantor di Florida AS mengatakan, mereka menggaji kru lebih dari layak.

“Termasuk penyediaan kamar gratis dan mendapat perawatan medis yang eksklusif jika mereka sakit.”

Setelah melihat penuturan Blake, semakin membuka mata kita bahwa dunia kapal pesiar memang penuh tantangan. Tergantung bagaimana kita bisa menyikapinya.

sumber : liputan 6


TAGGED:
Follow:
I am an ex Celebrity Cruises waiter. Now still working on Virgin Voyages as a server. A web designer and love doing SEO.
1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

 

login