Sebuah liburan berubah menjadi mimpi buruk bagi para penumpang kapal pesiar Royal Caribbean’s Liberty of the Seas ketika seorang pemuda melompat ke laut tak lama setelah pukul 4 pagi pada hari Kamis.
Kapal pesiar berlantai 18 ini sedang berlayar antara Kuba dan Pulau Grand Inagua di Bahama ketika pria yang belum diketahui identitasnya itu melompat dari salah satu dek.
Menurut para saksi mata, ayah dan saudara laki-lakinya menyaksikan tanpa daya saat dia melompati sisi kapal.
Beberapa penumpang mengatakan bahwa hal itu tampaknya merupakan keputusan yang spontan dan tiba-tiba.
“Saya menemani dia dan saudaranya di bak mandi air panas hingga pukul 3:30,” ujar seorang penumpang, Bryan Sims, kepada The Post. “Saat itu hanya ada sedikit ruang untuk berdiri. Dia duduk tepat di samping saya sepanjang waktu.”
“Dia sangat mabuk,” lanjut Sims. “Saat kami berjalan dari kolam air panas kembali ke lift, ayah dan saudara laki-lakinya berjalan ke arah kami. Ayahnya memarahinya karena mabuk, saya kira.”
“Ketika kami sampai di depan mereka, dia berkata kepada ayahnya, ‘Saya akan memperbaikinya sekarang. Dan dia melompat keluar jendela di depan kami semua.”
“Ada banyak teriakan, dan kru kapal segera diberitahu,” kata penumpang lain, Deborah Morrison, kepada The Post. “Keluarganya sangat ketakutan. Mereka hanya bisa pasrah. Saya bahkan tidak bisa membayangkan apa yang mereka alami.”
“Itu gila,” kata Sims. “Itu benar-benar nyata.”
Dalam sebuah pernyataan kepada The Post, Royal Caribbean mengatakan bahwa krunya segera bertindak setelah insiden tersebut.
“Awak kapal segera meluncurkan upaya pencarian dan penyelamatan bersama dengan Penjaga Pantai AS, yang telah mengambil alih pencarian,” demikian bunyi pernyataan tersebut. “Tim kami memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga tamu selama masa sulit ini. Demi privasi tamu dan keluarganya, kami tidak memiliki rincian tambahan untuk dibagikan.”
Berita tentang percobaan bunuh diri tersebut dengan cepat menyebar di antara para tamu – dan banyak dari mereka yang mencoba membantu dengan cara apa pun yang mereka bisa.
“Pagi hari itu benar-benar suram karena begitu banyak orang keluar dari kabin mereka untuk menatap laut, berharap dapat membantu menemukan orang tersebut,” kata Amy Phelps Fouse, seorang penumpang kapal.
“Royal Caribbean sangat baik dalam mengkomunikasikan informasi terbaru sepanjang hari,” lanjut Fouse. “Mereka telah meminta agar orang-orang bertindak dengan belas kasihan mengingat situasi yang tragis ini.”
Menurut Washington Post, sekitar 386 orang dilaporkan telah tenggelam di laut pada jalur pelayaran utama antara tahun 2000 hingga 2020.
