Virgin Voyages, yang memulai operasi di Australia pada bulan Desember 2023, mengemukakan bahwa masalah keamanan terkait perjalanan melalui Laut Merah adalah alasan utama dari pengumuman ini. Menurut Virgin Voyages, konflik yang sedang berlangsung menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima untuk perjalanan yang aman melalui wilayah tersebut.
Kapal pesiar Virgin, Resilient Lady, akan diminta untuk menavigasi melalui Laut Merah (Terusan Suez) untuk berpindah posisi antara Eropa dan Australia, di mana kapal tersebut dijadwalkan untuk digunakan pada musim dingin tahun 2024-2025. Karena krisis Laut Merah (serangan pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal laut), pelayaran relokasi melalui Terusan Suez Mesir saat ini dianggap sangat berisiko.
Terlepas dari pembatalan tersebut, Virgin menyatakan kepuasannya atas kesuksesan yang terus berlanjut pada musim perdana di Australia.
Resilient Lady saat ini berlabuh di Melbourne dan menawarkan perjalanan pulang pergi ke berbagai destinasi populer di Australia dan Selandia Baru.
Sebuah pernyataan dari perusahaan mengatakan:
“Mengatakan bahwa kami kecewa karena harus mengambil keputusan yang sulit ini adalah pernyataan yang menyedihkan.
“Penyesuaian ini dilakukan sekarang untuk meminimalkan potensi gangguan di masa depan terhadap rencana liburan penumpang kami, karena kami menyadari bahwa ada kemungkinan besar bahwa perubahan perlu dilakukan di masa depan.”
Virgin Voyages mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan opsi untuk kembali ke Australia/kawasan Asia Pasifik setelah peluang reposisi regional menjadi lebih memungkinkan.
Penumpang yang telah memesan bisa mendapatkan pengembalian uang/memilih pelayaran lain.
Kapal pesiar Virgin lainnya (kapal-kapal saudari Resilient Lady, Scarlett Lady, dan Valiant Lady) saat ini ditempatkan di Karibia dan Eropa/Mediterania.
